Dimas Angga Nur Sasongko
12301241005
1. Fakta yang diamati
Ada
beberapa fakta yang saya amati dalam video tersebut, antara lain:
·
Siswa diajak untuk aktif selama proses
pembelajaran.
·
Guru menyediakan media berupa kertas
berukuran besar yang di tempel pada papan tulis.
·
Siswa belajar mengenai materi perkalian
dengan perantara tabel perkalian 1 sampai 9.
·
Guru seakan-akan sebagai siswa.
·
Guru memberikan LKS untuk dikerjakan
secara berkelompok.
·
Guru memberikan bimbingan pada siswa
dalam pengerjaan LKS.
·
Setiap kelompok diberi kertas berukuran
besar memuat tabel perkalian.
·
Berdasarkan LKS, siswa berdiskusi
mengamati pola perkalian dalam tabel.
·
Guru berdiskusi mengenai bagaimana siswa
menemukan pola.
·
Setelah menemukan pola, siswa diminta
untuk presentasi di depan kelas.
·
Beberapa siswa aktif bertanya mengenai
hasil penemuannya.
·
Adapun beberapa penemuan yang diperoleh:
2.
Pendapat
saya tentang fakta yang diamati
Menurut saya, pembelajaran matematika yang dilakukan
sangat bagus. Pembelajaran ini menitikberatkan pada aktivitas dan kegiatan
siswa di kelas. Discovery learning
merupakan metode yang relevan dengan pembelajaran ini karena siswa diberi media
berupa LKS untuk membantu mereka dalam menemukan pola perkalian. Sedikit demi
sedikit guru memberikan bimbingan agar siswa tidak kesuliatan memahami konsep.
Keaktifan siswa sudah baik, dilihat dari seringnya bagaimana mereka berdiskusi
dan bertanya. Penemuan konsep perkalian yang mereka peroleh diberi sebuah
apresiasi oleh guru. Siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan penemuan konsep
tersebut kepada teman-teman dan guru di depan kelas.
3.
Konstribusi
terhadap inovasi PBM Matematika di Indonesia
Secara umum, metode pembelajaran cenderung kepada
jalur konvensional. Metode tersebut memang kurang relevan dalam pembelajaran
sekarang. Dilihat dari segi penanaman konsep dan aktivitas siswa memang metode
pembelajaran discovery lebih baik daripada konvensional. Perlu digaris bawahi
bahwa dalam pembelajaran inovatif discovery
berorientasi pada siswa sehingga segala aktivitas dalam pembelajaran berpusat
pada siswa.
4.
Relevansi
terhadap mata kuliah Ethnomatematika
Berdasarkan pembelajaran di atas, ada kaitannya anatara
pembelajaran tersebut dengan ethnomatematika. Salah satu hubungannya yaitu
mencari dan menemukan pola. Diibaratkan pada proses kehidupan, seseorang
membutuhkan proses untuk menjadi lebih baik. Ketika seseorang bertahap untuk
belajar, dia sebelumnya berasal dari seseorang yang belum tahu. Seiring
berjalannya waktu, mereka mencari pola
sehingga menjadi lebih tahu. Sama halnynya dengan sebuah batu yang awalnya utuh,
lama-lama akan akan rapuh dan hancur dikarenakan pengaruh ruang dan waktu . Hal
ini menandakan bahwa antara pembelajaran dan ethnomatematika saling terkait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar