Dosen
Prof. Dr. Marsigit, M. A
Hari dan tanggal : Rabu,
2 Desember 2015
Tempat : Ruang PPG 1
Waktu : Pukul 12.40-15.20 WIB
Pada perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika kali ini diberlangsungkan
tes jawab singkat yang terakhir kalinya. Tidak seperti biasa yang awalnya
terdiri dari 50 butir soal namun kali ini sejumlah 71 butir soal, Wah betapa banyaknya hhe. Menjadi sangat
mengagetkan ketika semua pertanyaan dan jawaban sudah selesai. Perintah beliau
untuk mencoret semua jawaban dari nomer 1 hingga nomer 71. Hal ini menjadi
berarti bahwa jawaban kita salah semua (0). Mungkin yang dimaksud beliau janganlah kita bersombong ria karena
kita hanya manusia yang memiliki keterbatasan. Dalam berfilsafat tidaklah cukup
hanya dengan tes jawab singkat, karena belajar filsafat itu butuh proses dengan
mengkaji berbagai sumber pemaparan.
Berdasarkan tes jawab singkat tadi diperoleh bahwa ada
dua hal yaitu kontradiksi dan identitas yang saling berkaitan. Seperti contoh Kontradiksi yaitu gelapnya terang, Realisnya
ideal, Tetapnya perubahan. Sedangkan contoh dari Identitas yaitu Tetapnya tetap, berubahnya berubah, Identitasnya
identitas, Kontradiksinya kontradiksi, dan Harmoninya harmoni. Kegiatan
selanjutnya yaitu menanyakan materi dari tes jawab singkat dengan kajian sebagai
berikut.
KONTRADIKSI:
Awalnya akhir dan akhirnya awal
Awal dan akhir yaitu semua yang ada dan yang mungkin ada.
Awal dan akhir tidak dapat dipisahkan, awal bisa berada dalam akhir dan akhir
bisa berada dalam awal. Misalnya yaitu mahasiswa yang mengikuti perkuliahan
awal. Awalnya akhir adalah ketika dosen menutup perkuliahan pertama tersebut. Sedangkan
akhirnya awal adalah ketika dosen membuka perkuliahan terakhir tersebut.
Bolehnya tidak boleh dan tidak bolehnya boleh
Segala sesuatu yang ada dan mungkin ada di dunia ini terkait
dengan ruang dan waktu. Seperti bolehnya tidak dan tidaknya boleh berelasi
dengan ruang dan waktunya sendiri-sendiri. Sebagai contoh: orang yang duduk di
jalan raya itu tidak boleh, tetapi orang yang duduk di jalan yang sedang
memperbaiki jalan itu boleh.
Disharmoninya harmoni dan harmoninya disharmoni
Disharmoninya harmoni yaitu harmoni yang semu atau
setengah setengah. Seperti, seorang nenek
mengaku sehat padahal ia sedang sakit. Sedangkan Harmoninya disharmoni adalah
suatu keadaan yang terlihat disharmoni, padahal harmoni. Misalnya, pasutri yang berbicara dengan nada tinggi. Orang awam dan yang tidak biasa mengatakan bahwa keduanya disharmoni.
Padahal kenyataannya mereka dalam keadaan harmoni. Hal tersebut mungkin
diakibatkan mereka dulunya tinggal di samping rel kereta api, sehingga telah menjadi
kebiasaan mereka berbicara dengan nada tinggi.
IDENTITAS:
Harmoninya harmoni
Harmoni yaitu suatu keadaan yang sehat, selaras dan seimbang.
Seperti badan kita yang terdiri dari organ-organ yang bekerja bersinergi sesuai
dengan peran fungsinya. Hal ini yang menjadikan tubuh kita selalu sehat. Ibarat
dunia pendidikan akan harmoni ketika semua komponen yaitu antara siswa, guru,
pembelajaran, sarana dan prasarana harmoni.
Dewanya dewa
Dalam berfilsafat terdapat kondisi dimana ayam yang
merupakan dewanya cacing ataupun saya dewanya dari adiku. Dewa bersifat
referensial diartikan dengan orang yang berkuasa, misalnya adalah guru atau dosen.
Guru atau dosen memiliki pangkat atau jabatan yang bervariasi, maka dewanya
dewa bagi guru/ dosen yaitu guru/dosen yang pangkat atau jabatannya lebih
tinggi.
Closing:
Sebagai manusia tidak terlepas dengan dua pilihan yang saling kontradiksi.
Salah langkah kita akan depresi dan terpuruk. Maka dari itu kita perlu memahami
konsekuensi apa saja yang akan diterima jika kita memilih hal tersebut. Kita
harus mempunyai karakter dan identitas sendiri jangan sampai goyah atau
terinjak-injak oleh kejamnya dunia yang fana ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar