Dosen:
Prof. Dr. Marsigit, M. A
Hari dan tanggal : Rabu, 16 September 2015
Tempat : Ruang PPG 1
Waktu : Pukul 12.40-15.20 WIB
Menyelami dunia filsafat dengan analogi
dan teka-teki
Dipandang dari filsafat umumnya yaitu juga banyak,
seperti filsafat pendidikan , filsafat seni, filsafat budaya dll. Sedangkan
dipandang dari segi pendidikan, filsafat ada beraneka ragam, dari filsafat
pendidikan matematika, filsafat pendidikan biologi, filsafat pendidikan,
filsafat pendidikan olahraga, filsafat pendidikan kelautan dsb. Filsafat utara
mengkaji mengenai negara industri sedangkan filsafat selatan mengenai negara
berkembang.
Sebenar-benar filsafat harus mempunyai algoritma atau
sintaks yang sistematis dalam bertindak. Ibarat proses menggoreng tempe kemul.
Filsafat menggoreng tempe yaitu ada urut-urutan yang sistematis dalam menggoreng.
Urut urutan itu adalah logika. Menggunakan hukum sebab akibat. Mempelajari
filsafat pendidikan matematika harus belajar filsafatnya terlebih dahulu. Tidak
ada filsafat kalau tidak membaca.
Materi pertama pada kuliah pertama filsafat pendidikan
matematika yaitu “ yang ada dan yang
mungkin ada”.
Banyak sekali yang kita ketahui dan ada seperti komputer,
sepda motor, buku, onde-onde, juga sebaliknya masih banyak lagi yang kita tidak
ketahui seperti panjang, pendek, cinta, jauh, dekat dll. Namun sebenarnya ada hal
yang berpotensi untuk kita ketahui yaitu kita sebut “ yang mungkin ada ”. Perlu diketahui bahwa praktik filsafat menggunakan
hal-hal yang ada di alam semesta ini. Jadi apapun bentuknya dapat menjadi media
untuk belajar. Misalnya mengetahui bagaimana proses dari yang mungkin ada
menjadi ada, Pak Marsigit memberi pertanyaan tanggal berapa cucunya lahir. Pada
kondisi ini memang masih belum diketahui atau belum ada dipikiranmu. Setelah itu
sepertinya beliau akan memberitahui siapa nama cucunya, nah saat-saat ini lah
yang bisa kita sebut yang mungkin ada. Proses memberitahu nama cucu beliau
dianalogikan seperti orang menerima wahyu dari baginda raja. Wahyu dapat kita
artikan sebagai ilmu pengetahuan yang dapat kita peroleh kapan saja dan dimana
saja. Pada konteks praktik kali ini berarti kita akan mendapatkan wahyu tanggal
lahir cucunya Pak Marsigit. Adapun wahyunya yaitu “ 24 Desember 2011 ”. Jadi obyek filsafat membahas mengenai yang
ada dan yang mungkin ada.
Filsafat itu dipelajari dengan metode “prinsip hidup” dan menggunakan bahasa “analog“ yang derajatnya lebih tinggi
daripada kiasan.
Penilaian kuliah ada yang perlu ada yang cukup. Mengikuti
kuliah itu sebagai suatu yang “perlu”
sedangkan penilaian komen di blog adalah suatu yang “cukup”. Komen yang baik yaitu ketika beliau tertarik membacanya,
karena kreatif, melenceng, berbeda dll. Maka dari itu, dalam mengikuti
perkuliahan maupun mengumpulkan poin untuk komen harus didasari dengan hati
yang ikhlas dan bersyukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar